Klasifikasi dan Persebaran Sumber Daya Alam

Klasifikasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

SDA berdasarkan bagian/ bentuknya yang dapat dimanfaatkan ada 5 macam yaitu SDA:

  1. Materi, yaitu materi yang dimanfaatkan. Contoh: mineral magnetic, hematit, limonit, siderite, dan pasir kuarsa (dapat dilebur menjadi besi/ baja).
  2. Hayati, yaitu hewan (hewani) dan tumbuhan (nabati) yang dimanfaatkan. Contoh: buah-buah dapat langsung dikonsumsi dan daging/ telor harus diolah terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan.
  3. Energy, yaitu barang yang dimanfaatkan manusia adalah energy yang terkandung dalam SDA. Contoh: bahan bakar minyak (bensin, solar, minyak tanah, dan lain-lain) dapat dimanfaatkan untuk menggerakan kendaraan. Gas alam dapat dimanfaatkan untuk memasak, kayu bakar dapat digunakan untuk memasak, dan lain sebagainya.
  4. Ruang , ruang/ tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Contoh areal (tanah) dapat dimanfaatkan untuk persawahan, perkebunan, peternakan, dan lain-lain.
  5. Waktu, sebagi sumber daya alam waktu terikat dengan sumber daya alam yang lainnya. Contoh air sulit didapat pada musim kemarau.

Sumber Daya Alam Berdasarkan Pembentukannya ada 2 macam yaitu:

a. SDA dapat diperbarui (renewable resources)

SDA dapat diperbarui (renewable resources) adalah sumber daya alam di mana alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu relative cepat. Pembaruan dapat dilakukan melalui reproduksi (perkembangbiakan alami) dan siklus (perputaran). Contoh: hewan, tumbuhan, udara, dan air. Berikut ini beberapa pembahasan mengenai sumber daya yang dapat diperbarui.

  1. Pertanian, sebagai Negara agraris mata pencaharian penduduk Indonesia diarahkan untuk pertanian. Pertanian di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu pertama, pertanian rakyat. Pertanian rakyat terdiri dari berladang, bertegal, dan bersawah. Adapun ciri-cirinya yaitu modalnya kecil dan peralatannya sederhana, dilaksanakan oleh keluarga, jenis tanamannya adalah bahan makanan pokok, hasilnya untuk memnuhi kebutuhan sendiri dan tidak memperhitungkan untung rugi. Kedua, pertanian perkebunan; ada 2 yaitu perkebunan rakyat (pertanian perkebunan yang diusahakan dengan cara tradisional) dan perkebunan besar (pertanian perkebunan yang diusahakan oleh swasta atau pemerintah). Usaha-usaha untuk meningkatkan hasil pertanian, yaitu: a) Intensifikasi pertanian, merupakan usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memperbaiki cara-cara bertani. Misalnya optimalisasi, irigasi, pupuk, penggunaan bibit unggul, penggunaan teknologi pemberantasan hama, penyuluhan dan bimbingan pertanian, pascapanen dan pemasaran; b) Ekstensifikasi pertanian, merupakan usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menambah/ membuka lahan baru. Contoh: menjadikan daerah pasang surut sebagai lahan pertanian dan membuka hutan untuk pertanian; c) Diversifikasi pertanian, merupakan usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menambah tanaman pada lahan yang sama. Contoh: tumpang sari; d) Mekanisasi pertanian, merupakan usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan mengupayakan pengolahan tanah, penanaman dan pemungutan hasil pertanian dengan menggunakan mesin untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan produksi. Contoh: traktor menggantikan peran bajak dengan hewan; dan e) Rehabilitas pertanian, merupakan usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan mengganti tanaman yang tua, rusak, terserang hama dan penyakit dengan tanaman yang baru dan lebih produktif.
  2. Perkebunan, merupakan usaha penanaman tanaman musiman, seperti tembakau, tebu, kopi, teh, cokelat, kelapa sawit, dan lain sebagainya.
  3. Kehutanan, merupakan lahan yang luas yang ditumbuhi aneka tumbuhan kecil dan besar. Hutan dipengaruhi oleh iklim, tanah, keberadaan tumbuhan, dan tujuan pengelolaannya. Adapun hasil hutan berupa kayu, rotan, getah, dan kulit kayu.
  4. Perikanan, perikanan di Indonesia ada 2 yaitu perikanan laut dan perikanan darat. Perikanan laut, merupakan kegiatan menangkap ikan di laut oleh para nelayan. Perikanan laut ada 2 yaitu pertama perikanan laut dalam (perikanan samudera) jenis ikannya relative besar seperti ikan cakalang dan ikan tuna. Dan kedua perikanan pantai (laut dangkal) jenis ikannya relative kecil seperti teri, petek, lemuru, ikan kembung, dan cumi. Perikanan darat, merupakan kegiatan menangkap ikan di perairan daerah belakang garis pantai, misalnya sungai, danau, rawa dataran rendah, waduk perairan, tambak air payau, dan tambak air tawar.
  5. Peternakan, merupakan kegiatan pemeliharaan, pengembangbiakan, pengolahan, serta pemanfaatan hasil ternak. Berdasarkan jenis ternak yang diusahakan peternakan ada 3 yaitu peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil dan peternakan unggas. Peternakan hewan besar, meliputi sapi, kuda, dan kerbau. Peternakan hewan kecil, meliputi kambing, biri-biri, dan kelinci. Peternakan ungags seperti ayam, itik, angsa, dan burung puyuh.

Pemanfaatan sumber daya alam nabati (tumbuhan) yaitu:

  1. Sebagai sumber bahan pangan, sebagai sumber karbohidrat (padi, jagung, ubi, dan lainnya), sumber lemak (kelapa, kelapa sawit, dan kacang tanah), sumber protein (kedelai, kacang hijau, dan jenis-jenis kacang lainnya), sumber vitamin dan mineral (sayuran dan buah-buahan).
  2. Sebagai sumber bahan sandang, seperti kapas, serat sisal, dan serat haramay yang dimanfaatkan untuk karung goni dan pembungkus lainnya.
  3. Sebagai sumber minyak atsiri. Seperti cengkeh, sereh, tengkawang, kayu putih, dan kenanga.
  4. Sebagai tanaman hias. Berbagai tanaman banyak yang dijadikan tanaman hias, misalnya anggrek, mawar, anthurium, dan tanaman hias lainnya.
  5. Bahan baku mebel, jenis kayu yang dimanfaatkan untuk mebel seperti kayu jati (sering dibudidayakan) dan kayu dari hutan (meranti, rasamala, rotan, bamboo, dan kayu jenis lainnya.
  6. Tanaman obat (apotik hidup). Jenis tanaman ini pada umumnya digunakan untuk pengobatan seperti jahe, kumis kucing, kencur, kunyit, temulawak, buah merah, dan jenis tanaman obat lainnya.
  7. Keperluan industry. Tanaman untuk industry meliputi the, kopi, tebu, tembakau, lada, gambir, dan vanili.

Pemanfaatan sumber daya alam hewani (hewan) yaitu:

  1. Sebagai sumber bahan pangan, seperti daging, telur, dan susu. Bahan pangan tersebut mengandung gizi yang tinggi.
  2. Sebagai sumber bahan sandang. Seperti kulit hewan/ bulu yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai jenis kebutuhan, misalnya kulit buaya dimanfaatkan untuk bahan dasar pembuatan tas, kulit ular dimanfaatkan untuk sabuk, kulit kambing digunakan untuk gendang, dan penggunaan lain sebagainya.
  3. Sebagai benda hasil seni dan kerajinan tangan. Hewan yang memiliki warna yang indah seperti kupu-kupu dapat diawetkan sehingga dapat dijadikan hiasan, tanduk hewan seperti rusa/ kerbau dimanfaatkan untuk hiasan, dan kalung/ liontin yang berasal dari tulang/ gigi hewan.
  4. Nilai kehidupan dan budaya manusia. Aktivitas hewan dapat memunculkan inspirasi pada manusia, seperti manusia menciptakan pesawat terbang setelah mendapatkan inspirasi dari burung terbang. Pembuatan kapal selam merupakan hasil inspirasi dari ikan yang berenang di dalam lautan, dan lain sebagainya.
  5. SDA tidak dapat diperbarui (unrenewable resources) adalah sumber daya alam jumlahnya statis karena tidak ada penambahan atau pembentukkannya sangat lambat bila dibandingkan umur manusia. Contoh: bahan mineral, batu bara, gas alam, dan sumber daya alam fosil lainnya. Sumber daya alam jenis ini dibagi menjadi 2:
  6. SDA tidak cepat habis, karena nilai konsumtif relatif kecil. Contoh: intan, batu permata, dan emas (logam mulia).
  7. SDA cepat habis, karena nilainya konsumtif relatif tinggi. Contoh: bensin, gas alam, dan bahan bakar lainnya.

b. SDA tidak dapat diperbarui

SDA tidak dapat diperbarui diantaranya merupakan bahan galian. Menurut Undang-Undang No. 11 tahun 1976 tentang pertambangan, bahan galian menurut kepentingan dibagi menjadi 3 yaitu:

  • Golongan A, yaitu golongan bahan gas galian strategis untuk pertahanan, keamanan Negara dan menjamin perekonomian Negara. Contoh batu bara, minyak bumi, bahan radioaktif, tembaga, alumunium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan lain-lain.
  • Golongan B, yaitu golongan bahan galian vital karena dapat memenuhi hajat hidup orang banyak. Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfram, batu permata, mika, asbes, dan lain-lain.
  • Golongan C, yaitu golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan A maupun B. Contoh bahan galian untuk keperluan sendiri.

Pemanfaatan barang tambang sebagai berikut.

  1. Minyak bumi setelah diolah dapat menghasilkan minyak gas (avigas), bensol, solar, diesel, dan minyak bakar, vaselin, paraffin (untuk industry batik dan korek api), dan aspal.
  2. Gas alam digunakan untuk bahan bakar rumah tangga dan industry.
  3. Batu bara digunakan untuk sumber tenaga, bahan mentah cat, obat-obatan, wangi-wangian, dan bahan dasar peledak.
  4. Tanah liat digunakan untuk membuat gerabah, genting, dan batu bata.
  5. Kaolin digunakan sebagai bahan dasar pembuatan porselen.
  6. Batu gamping digunakan sebagai bahan perekat bangunan, bahan pembuat semen, dan pengapur dinding.
  7. Pasir besi digunakan untuk bahan dasar pembuat besi.
  8. Pasir kuarsa digunakan untuk bahan dasar pembuat kaca.
  9. Marmer digunakan untuk lantai/ dinding.
  10. Batu aji digunakan untuk perhiasan.
  11. Alumunium digunakan untuk industry pesawat terbang, mobil, mesin-mesin dan alat-alat rumah tangga.
  12. Timah digunakan untuk membuat logam patri dan kawat telepon.
  13. Tembaga digunakan untuk bahan kabel, perunggu, dan kuningan.
  14. Nikel digunakan sebagai bahan campuran besi baja.

 

Persebaran SDA

No Jenis SDA Daerah Persebaran
1 Minyak Bumi Cepu, Cirebon, Wonokromo (Pulau Jawa), Sungai Gerong dan sungai Plaju (Palembang), Dumai-Jambi (Pulau Sumatera), Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai, dan Balikpapan (Pulau Kalimantan), Sorong (Papua).
2 Gas Alam Arun dan Badak/ Aceh (Pulau Sumatera).
3 Batu Bara Ombilin-Sumatera Barat, Bukit Asam-Palembang, Jambi, Riau, Aceh (Pulau Sumatera), Pulau Kalimantan, dan Papua.
4 Tanah Liat Pualu Jawa dan Pulau Sumatera.
5 Kaolin Sekitar pegunungan di Sumatera.
6 Batu Kapur Pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng (Pulau Jawa).
7 Pasir besi Cilacap, Jawa Tengah (Pulau Jawa).
8 Marmer Trenggalek, Jawa timur dan Bayat, Jawa Tengah (Pulau Jawa).
9 Bauksit Pulau Bintan dan Riau (Pulau Sumatera)
10 Timah Pulau Bangka, Belitung, dan Pulau Singkep (Pulau Sumatera)
11 Nikel Di sekitar danau Matana, danau Towuti di Koala, Sulawesi Selatan (Pulau Sulawesi)
12 Tembaga Tirtomoyo, Wonogiri, Muara Sipeng (Sulawesi), Tembagapura (Papua)
13 Emas dan Perak Tembagapura, Batu Hijau (NTB), Tasikmalaya, Jampang (Jawa Barat), Simau (Bengkulu), Logos (Riau), Meulaboh (NAD).
14 Belerang Telaga Bodas (Garut) dan Kawah Dieng (Jawa Tengah)
15 Mangan Kliripan (Yogyakarta), Pulau Doi, dan Karang Nunggal (Tasikmalaya).
16 Fosfat Cirebon, Gunung Ijen, dan Banyuma (Pulau Jawa).
17 Mika Pulau Paleng, Kepulauan Bangai (Maluku)
18 Tras Pegunungan Murai (Jawa Tengah)
19 Intan Martapura (Kalimantan Selatan)
20 Asbes Halmahera (Maluku)
21 Grafit Payakumbuh danau Singkarak (Sumatera Barat)
22 Wolfram Pulau Singkap (Riau)
23 Platina (emas putih) Pegunungan Verbeek (Kalimantan)

Peta persebaran hasil tambang di Indonesia