Lembaga Pendidikan

Perkembangan Lembaga pendidikan

Masyarakat primitif  dan kuno tidak memiliki lembaga pendidikan. Anak-anak mempelajari sesuatu dengan cara menyakasikan peristiwa yang sedang berlangsung dan membantu melakukan suatu pekerjaan. Sekolah mulai lahir ketika kebudayaan telah menjadi sangat kompleks, sehingga pengetahuan tidak mungkin lagi ditangani dalam lingkungan keluarga. Ketika terdapat orang-orang yang berspesialisasi guru dan anak-anak didik dalam kelas-kelas formal yang berlangsung di luar lingkungan keluarga, dan ketika ditemukan cara yang pantas untuk mendidik anak-anak tersebut, baru dapat dikatakan bahwa lembaga pendidikan telah lahir.

 

Struktur Lembaga Pendidikan

Pendidikan formal

  • Sekolah kejuruan
  • Magang (Aprenticeship)

Pendidikan informal

  • Sanggar
  • Lembaga pelatihan

 

Sekolah Sebagai Sistem Sosial

Sistem interaksi di sekolah dapat ditinjau sekurang-kurangnya dari tiga perspektif yang berbeda, yaitu:

  1. Hubungan antara orang dalam dengan orang luar.
  2. Hubungan antara orang dalam yang memiliki kedudukan yang berbeda.
  3. Hubungan antara orang dalam yang memiliki kedudukan yang sama.

 

Sistem Sekolah

  1. Kumpulan orang yang menjalankan beberapa peranan dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Sejumlah kelompok yang bertentangan atau sama lain untuk mencapai tujuan yang berbeda.

 

Fungsi Lembaga Pendidikan

Fungsi manifes dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.

  • Transmisi kebudayaan masyarakt, yaitu mewariskan nilai-nilai budaya bangsa pada generasi muda/penerus.
  • Memilih dan mengerjakan peranan sosial, yaitu memberikan keterampilan dan pengetahuan untuk dapat berperan dalam masyarakat.
  • Menjamin adanya integrasi sosial, yaitu untuk menjaga keutuhan masyarakat.
  • Mengembangkan kebudayaan, yaitu melakukan inovasi-inovasi sosial dan teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
  • Mengembangkan potensi individu sebagai anggota masyarakat, yaitu memberikan berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.
  • Menolong orang lain untuk mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional dan bebas.
  • Menciptakan warga negara yang patriotik melalui pelajaran yang melukiskan kejayaan bangsa.
  • Membantu orang untuk sanggup mencari nafkah.
  • Merangsang partisipasi demokratis melalui pengajaran keterampilan.
  • Memperkaya kehidupan dengan berkembangnya cakrawala intelektual.
  • Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri.
  • Membentuk kepribadian.

Fungsi katen (terselubung) lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.

  • Perpanjang masa ketidakdewasaan.
  • Memperpanjang masa ketergantungan.
  • Melemahnya pengawasan orang tua
  • Mempertahankan sistem kelas sosial.
  • Tempat bernaungnya perbedaan pendapat.

 

Hubungan Timbal Balik Lembaga Pendidikan dengan Lembaga Lainnya

  1. Pendidikan dan keluarga. Kebanyakan fungsi yang ditangani oleh sekolah diambila alih dari keluarga. hal ini disebabkan oleh perubahan masyarakat yang membutuhkan semakin banyak keahlian dan berbagai macam pengetahuan. Sehubungan dengan itu, keluarga tidak lagi merupakan tempat yang efisien untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Apakah sekolah telah mempengaruhi keluarga? Sekolah sering mengkritik para orang tua dan mengembangkan berbagai program yang mengganggu pekerjaan sehari-hari dan jadwal keluarga. Hubungan sekolah dengan keluarga dapat diibaratkan sebagai “ sebuah jalan raya berjalur dua arah”.
  2. Pendidikan dan agama. Pendidikan dan agam selalu saling berkaitan, karena sekolah dan agama mengajarkan nilai-nilai dan penerapan ibadah agama di sekolah.
  3. Otonomi pendidikan. Kebebasan akademik dimaksudkan agar sekolah dikelola oleh para pendidik dengan campur tangan pihak luar yang terbatas. Para sarjana dan guru besar diperkenankan melakukan penelitian, mempublikasikan, dan mengajar tanpa harus khawatir terhadap tekanan.