Lembaga Sosial

Pengertian Lembaga Sosial

  • Istilah lembaga berasal dari kata institution yang merujuk pada pengertian tentang sesuatu yang telah mapan.
  • Lembaga (institution) adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau secara formal sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia.
  • Lembaga sosial (social institution) adalah organisasi dengan norma-norma untuk melaksanakan sesuatu yang dianggap penting.

 

Unsur-unsur Lembaga Sosial

  1. Individu
  2. Lembaga keluarga
  3. Lembaga sosial
  4. Lembaga kemasyarakatan
  5. Lembaga Negara

 

Kebutuhan Pokok Manusia Menurut Ahli

  • Maslow menyebutkan lima kebutuhan pokok manusia (basic need) meliputi:
  1. Kebutuhan fisiologi
  2. Kebutuhan akan rasa aman
  3. Kebutuhan akan rasa sayang dan menyayangi
  4. Kebutuhan akan penghargaan (harga diri)
  5. Kebutuhan aktualisasi diri
  • Joyodiguno, mengungkapkan lima kebutuhan pokok manusia, yaitu:
  1. Kebutuhan biologis
  2. Kebutuhan mencari nafkah
  3. Kebutuhan memperoleh perlindungan dan perasaan aman
  4. Kebutuhan akan pengakuan moral
  5. Kebutuhan akan kepandaian

Hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, di antaranya:

  1. Kebutuhan biologis memerlukan lembaga perkawinan
  2. Kebutuhan mencari nafkah memerlukan wadah/lembaga perekonomian
  3. Kebutuhan akan perasaan aman dan perlindungan memerlukan lembaga hukum
  4. Kebutuhan akan pengakuan moral memerlukan lembaga agama
  5. Kebutuhan akan kepandaian memerlukan lembaga pendidikan

 

Pengertian Lembaga atau Institusi

Pendekatan Bahasa

Lembaga (bahasa Indonesia) merupakan terjemahan dari dua istilah/kata yaitu institute dan institution, keduanya mempunyai arti yang berbeda. Institute merupakan wujud konkret/nyata dari sebuah lembaga. Institution merupakan wujud abstrak dari suatu lembaga sebab merupakan sekumpulan norma pengatur perilaku dalam aktivitas hidup tertentu.

Pendekatan Budaya

  • Menurut Summer, lembaga sosial dari sudut kebudayaan merupkan wujud perbuatan cita-cita sikap dan perlengkapan kebudayaan yang bersifat kekal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
  • Jhon R. Commons, collective action control of individual action. Inti lembaga adalah action atau tindakan positif berbuat sesuatu yang dibenarkan atau tidak berbuat sesuatu, yaitu menahan diri, mengekang diri untuk tidak berbuat sesuatu yang dilarang. Collective action, sebagai pengawasan artinya lembaga dapat berarti pula peraturan yang mengendalikan atau mengawasi tindakan bersama-sama. In control artinya yang mengawasi dan dilakukan bersama-sama.

Pendekatan state atau negara

Institusi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan terhadap masyarakat. Susetiawan (1999) menyatakan bahwa pelaksanaan pelayanan pada garis besarnya dibedakan menjadi dua, yakni pelayanan negara terhadap masyarakat yang dilakukan oleh aperatur negara (state apparatus); pelayanan yang dilakukan oleh organisasi swasta yang berhubungan dengan produksi, perdagangan, dan jasa pelayanan umum.

Norma Uphoff (1986) membagi tiga institusi:

  1. Lembaga sekaligus institusi dan institusi sekaligus lembaga;
  2. Lembaga yang bukan institusi atau belum tentu membentuk institusi; dan
  3. Ada institusi yang tegak tanpa terikat oleh organisasi.

 

Perbedaan Lembaga, Asosiasi dan Organisasi Menurut Ahli

  • Hernes, asosiasi dan organisasi merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan fungsinya.
  • Bacoum dan Zel Chick, lembaga atau asosiasi sebagai bentuk organisasi sosial yang memiliki perbedaan secara jelas. Lembaga bersifat umum dan asosiasi bersifat khusus.
  • Roucek dan Warren, perbedaan lembaga dan asosiasi. Lembaga adalah pola yang organis untuk memenuhi berbagai keperluan manusia yang lahir dengan adanya berbagai budaya sebagai suatu ketetapan (menggunakan dan melahirkan struktur), sedang asosiasi adalah suatu kelompok yang teratur yang bertujuan untuk menjalankan satu atau lebih pola-pola lembaga (mempunyai organisasi formal).

Perbedaan lembaga, asosiasi, dan organisasi adalah sebagai berikut.

  1. Lembaga merupakan norma-norma yang sifatnya universal atau umum.
  2. Asosiasi merupakan hal yang diatur dalam lembaga dan organisasi yang bersifat spesifik atau khusus.
  3. Organisasi merupakan wadah atau tempat untuk melaksanakan norma-norma, baik yang bersifat universal maupun yang bersifat spesifik.

 

Proses Tumbuhnya Lembaga Sosial

  • Terjadinya lembaga sosial bermula dari tumbuhnya suatu ikatan hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat.
  • Menurut Soerjono Soekanto (1990), bahwa tumbuhnya lembaga sosial oleh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan, sehingga perlu dirumuskan norma-norma dalam masyarakat untuk menciptakan keteraturan tersebut.

Proses terjadinya lembaga sosial adalah sebagai berikut.

  1. Lembaga lahir
  2. Lembaga tumbuh
  3. Lembaga berkembang
  4. Lembaga berubah
  5. Lembaga mati

 

Tingkatan Proses Pelembagaan

  1. Cara (usage) merupakan norma yang merujuk kepada satu bentuk perbuatan dengan sanksi yang sangat ringan bagi pelanggarnya.
  2. Kebiasaan (folkways) merupakan cara bertindak yang digemari oleh masyarakat sehingga dilakukan berulang-ulang. Folkways mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar daripada usage.
  3. Tata kelakuan (mores) merupakan norma yang memberikan batas-batas pada tingkah laku individu untuk dapat mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya.
  4. Adat istiadat (custom) merupakan norma yang tidak tertulis, namun sangat kuat mengikat sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan menderita karena sanksi keras.
  5. Hukum (law) merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis. Sanksi terhadap pelanggar sifatnya paling tegas apabila dibandingkan dengan norma-norma sosial lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari tata kelakuan (mores) berfungsi sebagai berikut.

  1. Memberikan batas-batas bagi tingkah laku seseorang/individu.
  2. Tata kelakuan mengidentifikasikan seseorang dengan kelompoknya.
  3. Mengikat rasa solidaritas anggota kelompok/masyarakat.

 

Pola-pola Membudaya

  1. Institutionalization adalah suatu proses yang dilewati nilai dan norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga sosial. Setelah dikenal, diakui, dan dihargai masyarakat, nilai dan norma yang baru itu akan ditaati masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Institutionalized adalah proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola di tengah masyarakat.
  3. Internalized adalah proses ketika nilai dan norma yang baru terserap dan mendarah daging.

 

Fungsi Lembaga Sosial

Fungsi umum

  • Memberikan pedoman pada anggota masyarakat.
  • Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
  • Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control).

Fungsi manifes (nyata)

  • Lembaga keluarga berfungsi sebagai tempat sosialisasi dan internalisasi (pelembagaan) nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
  • Lembaga ekonomi berfungsi mengatur sistem produksi, distribusi dan konsumsi barang yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat.

Fungsi laten (tidak nyata)

  • Dalam lembaga keluarga, perkawinan dijadikan sarana untuk menutup rasa malu dari anggapan masyarakat tidak menikah berarti tidak laku.
  • Dalam lembaga politik, pemilu dijadikan sarana mendapatkan kekuasaan semata karena dengan kekuasaan seseorang dapat menumpuk kekayaan sebanyak-banyaknya.

 

Manfaat Lembaga Sosial

  1. Pengawas atas konsekuensi hidup orang banyak yang merupakan badan pembina terhadap sosial budaya yang terjamin stabilitas sosial dan kelangsungannya.
  2. Menyediakan peranan-peranan sosial dengan sikap yang sesuai dengan institusi tersebut sehingga setiap orang dapat memilih lembaga mana yang sesuai dengan keinginan individu.

 

Karakteristik atau Ciri-ciri Lembaga Sosial

  1. Lembaga sosial mempunyai simbol atau lambang.
  2. Lembaga sosial memiliki tata tertib dan tradisi.
  3. Lembaga sosial usianya lebih lama.
  4. Lembaga sosial memiliki alat kelengkapan.
  5. Lembaga sosial memiliki ideologi.
  6. Lembaga sosial memiliki tingkat kekebalan/daya tahan.

 

Karakteristik Lembaga Sosial manurut Mayor Pola

  1. Lembaga sosial merupakan simbol kebudayaan.
  2. Lembaga sosial sebagai tata krama atau prilaku
  3. Lembaga sosial sebagai ideology

 

Metode Mempelajari Lembaga Sosial

  1. Pendektan historis mempelajari lembaga sosial melalui sejarah lembaga sosial tersebut dan perkembangannya.
  2. Pendekatan komperatif mempelajari lembaga sosial dengan melakukan perbandingan antara satu lembaga dengan lembaga sosial lain.
  3. Pendekatan hubungan mempelajari lembaga sosial dengan mencari tahu hubungan yang terjadi antara satu lembaga sosial dengan yang lain, seperti hubungan antara lembaga keluarga dan pendidikan.